“ Exploitasi Gua lalay Majalengka yang belum terjamah, Sunset Cantik & Jernihnya air di Curug Cicangkrung Tamanan Nasional Gunung Ciremai ( TNGC ) Majalengka”
Catatan Perjalanan 8 Juni 2014
2) Shelter 2 Jembatan
Setelah melewati jembatan ini jalan sedikit menanjak, melewati beberapa pemukiman warga kemudian pepohonan mulai lebat dan terdapat beberapa pohon bambu. Kabarnya Penemuan Gua lalay ini mulai di temukan ketika para penambang batu membuka jalur untuk penambangan. Entahlah...harus berterima kasih para pada penambang batu ? atau mengutuk mereka saja?
3) Shelter 3 Pepohonan mulai Rapat
( Mulai terdengar suara aliran air )
4) Shelter 4 Vegetasi pepohonan mulai sedikit, tumpukan batu - batu mulai terlihat. Hasil keringat dari para penambang tidaklah seberapa Hanya di beri upah RP.20.000/hari, tetapi kerusakan alam yang di buatnya sungguh luar biasa untuk kehidupan anak cucu kita di masa yang akan datang. Sebetulnya tanpa mengexploitasi bebatuan yang berada di sekitar gua lalaypun Desa Sukadana Maja akan tetap memiliki nilai ekonomis yang cukup menjanjikan dengan mengembangkan objek kepariwisataannya. Langsung Galau liat beginian. Detailnya tentang Exploitasi penambangan seperti ini, saya kupas nanti, saya rampungkan dulu track menuju gua Lalaynya.
5) Shelter 5 Lautan bebatuan yang tidak lagi terpakai.
Ade Imron Zaelani sang narasumber luar biasa sekali, membuka jalur menuju gua lalay Majalengka. Lumayan sulit untuk mencapai gua lalay ini. "Sebulan yang lalu, track menuju gua lalay tidak seperti ini, tidak serusak sekarang. Masih lumayan nyaman untuk ngetrack" ujarnya.
Kalau Narasumber tidak bersedia mengantar kita ke gua lalay, mungkin saya hanya menginjakan kaki sampai disini. Tidak mungkin sampai di gua lalay tanpa narasumber. Karena jalunya benar - benar tidak terlihat harus berjalan memipir pinggiran tebing yang terkikis para penambang batu terlebih sisa - sia bebatuan yang menghalangi track menuju gua lalay.
6) Shelter 6, Batuan yang tidak terpakai melebar hingga aliran air.
Jika Penambangan batu terus - terusan membuang batuan yang tidak terpakai ini, tidak menuntut kemungkinan tidak akan ada lagi akses jalan masuk menuju gua lalay.Dalam waktu sebulan saja track sudah sangat jauh berbeda sekitar 40%.
7) Shelter 7 Mulut Gua Lalay Majalenka
Sambutan selamat datang dari ribuan kelelawar yang beterbangan di atas kepala kami...rasanya seperti di film - film planet earth ataupun discovery chanel. Lagi - lagi seperti menemukan harta karun terpendam. "Can you imagine that ?" Hartakarun yang tersembunyi di Jawa Barat, harta karun yang belum terjamah & belum di garap sama sekali "would you to do something for this place ?"
7) Kecantikan yang tersembunyi di tengah Riuhnya para penambang batu
Terdapat aliran sungai yang mengalir di dalam gua....
Fitri Nurlaela
Masih dengan tema Minimalis Budgetis...ngetrip dengan Low
cost. Saya dan dua teman backpacker saya yaitu Danny asal Bandung & Giri
asal depok mencoba meng - explore Majalengka Jawa Barat. Berawal dari postingan
Ade Imron Jaelani tentang Gua Lalay
Majalengka di Grup Indonesian Mountain (
Social Media Facebook ), Saya langsung tertarik untuk ngetrip ke Gua lalay.
Lalu saya googling mencari litelatur Gua Lalay, saya tidak menemukan web
ataupun blog yang memebahas gua Lalay yang kabarnya mirip green canyon. Dari
pada buta informasi, akhirnya saya langsung bertanya pada Nara sumber yang pertama
kali memposting foto gua lalay tersebut. Ade Imron Zaelani adalah narasumber
kami, dia merupakan anggota dari Aspinal foundations & Compas Adventure Majalengka
& Rangger di TNGC.
Destinasi awal yang kami tuju adalah Gua lalay & Curug
Muara Jaya. Namun, Narasumber ( Ade Imron Zaelani ) menyarankan Destinasi lain
yaitu Curug Cicangkrung yang berlokasi di Buper Berod. “Airnya lebih Jernih,
Selain itu kita bisa menikmati Sunset cantik di ketinggian 1204mdpl” Ujarnya.
Karena, curug muara jaya saat ini tidak begitu asri dan terdapat banyak sampah
& orang – orang yang pacaran so, kurang asik untuk wisata alam. Kami
langsung memutuskan memilih untuk trip ke curug Cicangkrung saja. Sekali dayung dua Pulau terlampaui.
Star Awal From :
1.
Kopo
Sayati Village – Terminal Leuwi.Panjang : Rp. 3.000,-
2. Terminal
leuwi Panjang – Caheum : Rp. 10.000,- ( Harusnya Rp.7.000, supir angkot uring –uringan
minta Rp.10.000 dengan alasan motong jalan, malas ribut dengan supir angkot -,-
). Sebenarnya elf Bandung – Cikijing lewat
leuwi Panjang, namun tidak transit jadi kami memutuskan naik angkot saja biar
lebih cepat
3.
Bandung
– Cikijing : Rp. 30.000,- ( Seharusnya Rp.25.000, lagi – lagi bertemu kenek
yang culas -,-) Attention : Bisa
menggunakan elf RW ( Rukun Wargi ) / Elf
Buhe ( berwarna pink, jika ingin tiba lebih cepat gunakan Elf Buhe ) dengan
catatan siap – siap kena serangan jantung & mangap – mangap kaget karena
super ngebut kaya pesawat sukoy. Dan rasanya, lebih extream dari Yamaha
costernya trans studio) hehe. Cukup memacu adrenalin di awal perjalanan. Jangan
hawatir kehabisan elf karena elfnya ada di setiap waktu. Tidak seperti elf
Ciroyom – Bunijaya.
Kami berhenti di Kampung Kawung
Girang, Pesantren Sobarul Yaqien karena akan bertemu dengan Narasumber disitu.
Nah untuk Treveler yang mau berkunjung ke Curug Cicangkrung berhenti saja di
Pasar Sukadana Maja.
“Samping Pasar Sukadana maja, Jalan Utama
menuju Gua Lalay & Buper berod”
|
Mobil bak terbuka ini adalah Alat Transportasi paling efecktif di desa Sukadana, Pemberhentian terakhir mobil ini adalah di Apuy Kecamatan Argamukti. Ada mobil
semacam ini lagi dari Apuy Kec.Argamukti menuju TNGC, jalur pendakian Apuy & Buper Berod. Entahlah, saya lebih suka alat transportasi semacam ini lebih berasa humanismenya. Stiap orang saling bertegur sapa walaupun tidak saling mengenal satu sama lain. Beda dengan alat transportasi di kota, sibuk dengan gadget masing - masing.
Untuk menuju Gua Lalay waktu tempuhnya adalah -/+15 Menit dengan ongkos Rp.5.000,- ( berhubung kenal sama supirnya kalo gak kenal Rp.10.000,- tidak ada harga teman lagi. Warga Majalengka sendiri, masih banyak yang belum tau tentang keberadaan gua Lalay. Berikut Shelternya :
1) Terdapat gang di antar Rumah & Bale kecil di sisi Kanan jalan
Untuk menuju Gua Lalay waktu tempuhnya adalah -/+15 Menit dengan ongkos Rp.5.000,- ( berhubung kenal sama supirnya kalo gak kenal Rp.10.000,- tidak ada harga teman lagi. Warga Majalengka sendiri, masih banyak yang belum tau tentang keberadaan gua Lalay. Berikut Shelternya :
1) Terdapat gang di antar Rumah & Bale kecil di sisi Kanan jalan
2) Shelter 2 Jembatan
"Everybody is ART from GOD" |
3) Shelter 3 Pepohonan mulai Rapat
( Mulai terdengar suara aliran air )
4) Shelter 4 Vegetasi pepohonan mulai sedikit, tumpukan batu - batu mulai terlihat. Hasil keringat dari para penambang tidaklah seberapa Hanya di beri upah RP.20.000/hari, tetapi kerusakan alam yang di buatnya sungguh luar biasa untuk kehidupan anak cucu kita di masa yang akan datang. Sebetulnya tanpa mengexploitasi bebatuan yang berada di sekitar gua lalaypun Desa Sukadana Maja akan tetap memiliki nilai ekonomis yang cukup menjanjikan dengan mengembangkan objek kepariwisataannya. Langsung Galau liat beginian. Detailnya tentang Exploitasi penambangan seperti ini, saya kupas nanti, saya rampungkan dulu track menuju gua Lalaynya.
Would you Doing Something For Earth ? |
Kalau Narasumber tidak bersedia mengantar kita ke gua lalay, mungkin saya hanya menginjakan kaki sampai disini. Tidak mungkin sampai di gua lalay tanpa narasumber. Karena jalunya benar - benar tidak terlihat harus berjalan memipir pinggiran tebing yang terkikis para penambang batu terlebih sisa - sia bebatuan yang menghalangi track menuju gua lalay.
![]() |
Bebatuan yang tidak terpakai, yang cukup menghambat track menuju lalay cave ( Jepretan Danny, Nice Guys ) |
Ketika kita akan melintasi area ini, berteriaklah pada Para penambang batu, beri tau kita kan melintas & jangan dulu membuang batu. Safety, be carefull, fokus, keep moving in your track & dont give up
![]() | |||
Ketawa garing liat track yang kukurusukan hehe |
![]() | |
Giri yang lagi ngasih tau batuan mana yang enak buat di jadiin pegangan hehe |
Jika Penambangan batu terus - terusan membuang batuan yang tidak terpakai ini, tidak menuntut kemungkinan tidak akan ada lagi akses jalan masuk menuju gua lalay.Dalam waktu sebulan saja track sudah sangat jauh berbeda sekitar 40%.
Batuan yang hampir menutup aliran air |
Sambutan selamat datang dari ribuan kelelawar yang beterbangan di atas kepala kami...rasanya seperti di film - film planet earth ataupun discovery chanel. Lagi - lagi seperti menemukan harta karun terpendam. "Can you imagine that ?" Hartakarun yang tersembunyi di Jawa Barat, harta karun yang belum terjamah & belum di garap sama sekali "would you to do something for this place ?"
7) Kecantikan yang tersembunyi di tengah Riuhnya para penambang batu
Terdapat aliran sungai yang mengalir di dalam gua....
![]() |
"Jepretan Giri" |
Good
ReplyDeleteBos minta no kontak narasumbernya dong.. Besok saya mau trip ke gua lalay
ReplyDelete