Skip to main content

Kumpulan Cerpen JOUR DE MARIAGE, Author Fitri Nurlaela

“ Si Piring Pecah ”

     
Picture by Google
Aku Selalu ingin dilahirkan di era Tahun – 70han, Aku ingin Tau kenapa si Piring Pecah begitu menyebalkan tiada hari tanpa mengumpat. Seakan dunia benar – benar jahat kepadanya. Setiap hari ia memaki, setiap hari ia marah – marah, suaranya  sudah seperti piring pecah mengagetkan setiap orang yang mendengar suara pecahan itu. Tidak masalah jika suara yang memecahkan telinga itu hanya sekedar mengagetkan, aku anggap itu sebagai shock theraphy saja. Tapi jika suara itu bermakna menyakitkan kadang aku tidak sanggup membendung amarah, akibat suara si piring pecah tersebut. Tetapi mau bagaimanapun ia tetap ibu yang melahirkanku.
           Si Piring Pecah mengajarkan aku dan adik laki – laki & perempuanku agar tidak berbicara kasar, tapi ia seringkali memarahi kami dengan kata – kata kasar tak segan ia mengeluarkan bahasa binatang. Si Piring pecah juga mengajarkan kami harus tetap bersyukur tentang hidup tetapi sering kali ia mengeluh ia menyesal menikahi ayah yang hanya seorang sopir truck. Memang itu tidak sepenuhnya kesalahan si piring Pecah, ia begitu karena uang yang ayah beri sangat pas – pasan tetapi ayah tidak bisa menahan hawa nafsu ia tidak mau makan jika tidak ada lauk sejenis daging & ia perokok berat & ayah tidak pernah menjadi imam malah ibu yang sering memarahi ayah agar tidak melalaikan shallat. Ibu kesal tapi tidak seharusnya ia mengeluh di depan anak – anaknya.
          Si piring pecah selalu mengulang – ulang ceritanya, sampai aku hafal setiap detail ceritanya “ waktu ibu gadis...bla...bla....bla” itu sangat membosakan. Waktu aku kecil itu mengesankan, aku pikir ibu hebat tidak segan – segan membagi cerita masa mudanya. Tetapi jika sedari kecil hingga 25 tahun ini mendapatkan cerita yang sama, rasanya seperti mendengarkan kaset rusak. Yang paling menyebalkan adalah dia selalu mengungkit – ngungkit permasalahan yang telah di kubur dalam – dalam -_-.
           Aku selalu membantunya dari mulai mencuci pakaian, mencuci piring, memasak, membenahi rumah dll. Betapa sibuknya ibu di pagi hari ia berjualan gorengan berkeliling kampung. Lalu sekitar pukul 08.00 ia pergi bekerja menjadi tukang masak di sebuah pabrik garmen kecil yang terdiri dari duapuluh lima karyawan. Tetap saja tiada hari tanpa makian. Si piring pecah selalu memakiku dengan kalimat kasar.

- - -

         Yeee Iam free for Freedom, kelulusan SMA...aku memutuskan untuk tidak akan pernah membantu ibu lagi ia MENYEBALKAN. Dengan membatunyapun aku tetap dimaki lebih baik tidak ku bantu hasilnya sama saja MAKIAN. Selalu saja aku yang disalahkan, aku memutuskan untuk bekerja sambil kuliah aku tidak mau seperti ayah & si piring pecah hidup dengan membosakan. Sedikitnya dengan bekerja & kuliah jeratan pasal si piring pecah sedikit memudar, lagipula dua adikku sudah mau SMA & SMP mereka sudah cukup layak menggantikan posisiku membantu si piring pecah.
          Kenyataannya adik – adiku memiliki Visi yang sama denganku, mereka lebih banyak berada di luar rumah karena malas mendengarkan omelan si piring pecah. Kadang aku berfikir ini semua tak adil secuilpun mereka tak pernah mencicipi pekerjaan rumah. Mereka sama menyebalkannya seperti si piring pecah. Lalu aku melarikan diri & menjadi anak  kos-kosan. Rasanya damai sekali tanpa si piring pecah dan ketiga adik menyebalkan, lalu ayah si apatis peduli apa soal dia mengatur hidupnya sendiri saja sudah sulit apa lagi memimpin kami.
            Aku menyelesaikan S1 dengan nilai yang memuaskan. Sejenak aku berpikir jika aku menjadi pegawai aku tidak akan pernah menjadi kaya. Dan mulut si piring pecah akan terus mencercau soal uang. Berkali – kali aku menyusun bisnis & berkali – kali aku gagal & berjuta - juta kali juga si piring pecah mengoceh tiada henti dan tak terhitung, apa lagi tentang KAWIN.

- - -

Aku pulang  sebulan sekali hanya ingin memastikan si piring pecah masih hobby mengoceh, atau kah ocehannya sudah hatam ???. Soal membalas budi pada si piring pecahpun aku tak lupa. Ia akan memuji – mujiku jika aku memberikan banyak uang kepadanya lalu ia akan mengumpat jika aku tidak memberikan uang. Kadang aku tidak mengerti, kadang ia seperti sangat menyayangiku, terkadang ia seperti nenek sihir ah, menyebalkan....
“ Lihat tetangga & teman – temanmu hampir sudah kawin semua, lah kau masih asik sendiri saja”
“Ini tuh bukan jaman Siti nurbaya lagi, umur 30 nikah itu udah jadi hal yang biasa saja yang terpenting karir dulu lah yang utama”
“ Mau jadi perawan tua kau, di kasih tau melawan”
“ Tidak ibu ini bukan melawan” ( jawabku santai tanpa emosi)
“ Kawin tuh ibadah ” ( Jawab si piring pecah ngotot )
“ Mau kau, ku kenalkan dengan pilot ? nanti ikutlah arisan keluarga kenalan dulu”
“ Kalo kawin tuh ibadah kenapa mesti dengan pilot ?, itu artinya bukan ibadah lagi tapi kesenjangan sosial” ( Aku masih menjawab santai )
“ Jangan so Pinter ini bukan ajang debat pilpres, memangnya Kau mau hidup susah seperti ini terus ???, ibu menyesal karena telah menikahi ayahmu sudah miskin tidak beriman pula. Kalo nyari suami tuh mesti jelas babat, bibit, bobotnya, jangan sembarangan. Padahal dulu yang suka sama ibu banyak ada yang punya toko emas, ada guru SD yang sekaligus punya bengkel mobil, ada anak kepala Desa yang mau ngasih ibu rumah, mobil, sawah, berlian satu tepak. Nasib – nasib -_-. Makanya kau kenalan saja dulu jangan tunjukan wajah tak suka kau itu. Waktu ibu gadis, banyak laki – laki yang memperebutkan ibu :  makanan, baju, uang gak pernah susah kuncinya kasih semyumlah semua cowo & jangan mau di ajak jalan berdua – duaan. Ibaratnya kalo sekarang lagi musim Iphone 5s pasti ibu sudah punya” ( lagi – lagi si piring pecah seperti kaset rusak)
“ Lantas kenapa ibu menikah dengan ayah”
“ Takdir, jalannya sudah begitu kata yang maha kuasa”
“ MADIT, Mata duitan yang berakhir kawin dengan supir truck kismin !”
( Ledek aku kesal )
“ Jaman sekarang tuh gak ada yang namanya matrealistis, kawin lah kau”
“ Gak, aku belum siap buat berakhir Miskin lagi, aku mau selesein S2 dulu di Paris & aku belum siap untuk tidak mengeluh soal rumah tangga seperti ibu”
“ Yaa gak akan kismin kalo kau kawin sama orang kaya” ( cibir si piring pecah
) “ Terserah ibu, aku pulang saja ke kosan” ( aku pergi tanpa mencium tangan ibu dan membanting pintu sekeras – kerasnya sama kerasnya seperti teriakan ibu Dasar anak tidak tau diri A- - - - G !!!!!!

- - -

HOME LIKE HELL 
    Dari kecil hingga masa SMA aku tidak pernah membalas perkataan kasar si piring pecah. Sipiring pecah selalu marah walaupun soal hal – hal kecil itu cukup membuatku terbiasa mendegarkan makian si piring pecah. Contohnya sewaktu umurku empat tahun leherku pernah dicakar si piring pecah hingga berdarah karena aku tidak mau mandi walaupun dengan air hangat hingga aku & si piring pecah kejar – kejaran mengelilingi gang – gang kecil sekitar rumah, tanpa pakaian melarikan diri & ketika tertangkap & sampai di rumah aku langsung di cakar si piring pecah. Setauku reaksi anak adalah sebuah cerminan dari reaksi orang tua. Tapi paham itu tidak selalu benar....
Semua selalu ada waktunya, saat aku jenuh dengan semuanya. Semenjak aku memiliki pekerjaan aku mulai berani menentang si piring pecah dan mengeluarkan apa saja yang ada dalam pikiranku tiada rasa takut lagi. Hmm...oleh karena itu aku selalu ingin terlahir di tahun –  70han aku ingin tau kenapa si piring pecah bisa semenyebalkan itu. Pastilah ada waktu yang membentuk karakter si piring pecah. Aku tidak mau seperti si piring pecah mengumpat sepanjang waktu why life so seriously ??? kawin & life borringly ever after !!! Back to hell -_-  aku terpaksa pulang karena mau bagaimanapun si piring pecah adalah ibuku.
“ Ibu masak sayur asem, ayam goreng kesukaanmu makan dulu sana”
“ Ayoo bu kita makan bersama ” ( Sedari kecil, jika ibu sedang waras aku selalu makan satu mangkuk berdua bersama ibu dan itu terasa lebih nikmat, lalu kenikmatan itu luruh seketika ibu mulai berhotbah )
“ Kawin lah kau, mau jadi perawan tua kau !!!” ( seru ibu nada membentak )
“ yaa mau lah, nanti ada saatnya bu”
 “ Yaa, carikan lah bu”
“ alasan saja kau di kenalkan sama pilot ngeyel, kalo tak mau pilot sama tetangga depan saja rajin solat & Agamanya kentel. kerja di kantor Pajak pula, udah cukup matang & mapan, udah punya rumah sendiri kabarnya sebentar lagi mau beli mobil. Orang tuanya tempo hari mengajak besanan sama ibu”
“ Kenapa gak kawin aja sama ibu ???”
“ Ibu udah tua, kalo saja masih muda ibu mau lah !!!”
  Rajin shallat & kentel agamanya tetep aja masih ada embel – embelnya kaya membeli kucing dalam karung. Aa Gym saja ustad tersohor yang kentel agamanya bisa polligami hahaha”
“ Bandel kali kau anak tidak sopan, tidak tau diri, ngeyel terus kalo tau suka ngelawan ! ibu pencet saja waktu kau orok
“ Siapa juga yang minta di lahirin, sama ibu yang lebih mirip kaya piring pecah !!!, katanya suka shallat & suka ngaji tapi kenapa masih madit ibu ? sudah jangan shallat & ngaji sekalian saja percuma”
“ DASAR ANAK IBLIS, ANAK SETAN, ANAK DURHAKA, KAU PASTI DI KUTUK ALLAH TIDAK AKAN SELAMAT DUNIA AKHIRAT !!!” ( umpatan seperti itu sudah sering aku dapatkan, rasanya seperti sedang mendengarkan kaset rusak sambil makan ceas cake)
“ Sudah berapa kali aku bilang bu, aku tidak mau seperti ibu kasihan anaku nanti kalau aku bertidak seperti ibu mengupat segala hal tentang hidup & sekarang bertambah lagi tentang kawin, cukuplah aku dengarkan cercauan ibu tentang uang.”
“ ANAK BAJINGAN, IBU BANTING TULANG untuk kalian biar tidak kekurangan, masih kau bilang mengumpat soal uang, lihat orang lain tamat SD saja sudah syukur kalian semua ibu sekolahkan hingga SMA, baju selalu bermerk ( merk standar kampung  keluhku dalam hati), makanan bergizi, belum kebutuhan lain – lainnya, tidak bisa kah kau hargai itu”
“ Lantas kenapa ibu selalu mengeluh aku jenuh bu, jenuh dengan sikap ibu yang seperti itu. Tidak bisakah ibu beri aku kasih sayang yang lembut & mendukung apa yang aku lakukan bukan dengan memaki – makiku seperti piring pecah” lalu aku pergi meninggalkan ibu....

- - -

Usaha si piring pecah tiada matinya, menyala tanpa padam ah, menyebalkan -_-

“ Kau bilang gak perlu kaya yang penting beriman, jujur & bertanggung jawab, ibu ada lagi calon untukmu ?“
“ Baik lah bu kali ini kedengarannya menarik” ( aku berkata hanya sekedar menyenangkan hati ibu yang tiada matinya menjodoh – jodohkan anaknya tapi kali ini tanpa embel – embel dalam hati aku sungguh bersyukur si piring pecah mulai tergugah hatinya)
“ kapan kau bisa ???”
“ kapan saja boleh”
“ Pasti kau bakalan suka dia guru agama di Sekolah Dasar & dia sudah pasti punya pensiunan untuk masa tua nanti” ( Ternyata belum berubah, aku kesal namun tak aku keluarkan, membiarkan kekesalan itu menjalar di dalam hati saja)
 “ Cukup Menarik, besok ajak saja kerumah bu ba’da shallat ashar ”

Next chapter....

“ Ibu bilangkan dia cukup beriman, aku mau menikah dengan syarat coba dia suruh adzan di mushola, bosan rasanya mendengar kakek – kakek terus yang mengumandangkan Adzan”
            Dengan penuh tatak rama yang di buat - buat si piring pecah menyuruh si calon menantu Adzan, dia nampak kikuk si piring pecah sangat bersemangat. Well Done, sampai tiba saatnya Adzan Ashar berkumandang Ah, lagi – lagi suara Adzan bapak Ada kakek tua yang sering berlangganan Adzan di kampungku. Si calon menantu datang dengan senyuman ragu – ragu dan berdalil keduluan bapak Ada. Ah...mustahil rasanya, waktunya sudah aku perhitungkan baik – baik. Aku mengajak si piring pecah & si calon suami shallat bersama dan dia menjadi imamnya. Dan ternyata, benar dugaanku dia guru agama amatiran, abal – abal dia hanya menginginkan lebel PNS saja. Ah, lagi – lagi warna – warni dunia.....

- - -

            Aku tak ingin menyakiti Si piring pecah dengan lebih banyak kata – kata lagi yang terbaik adalah menjaga jarak dengannya. Entah...berapa laki – laki dengan berbagai embel – embel si piring pecah rekomendasikan kepadaku tapi maaf aku tidak ingin terjebak oleh bingkai kehidupan palsu terlebih disilaukan materi semu.
            MENIKAH , bukan sesuatu yang ada dalam pikiranku, ah warna – warni Dunia haruskah aku menikah dan mengikuti arus warna – warni Dunia ??? Aku tidak mau seperti si piring pecah oleh karena itu aku enggan menikah. Aku habiskan waktu yang aku punya bersama teman – temanku & melakukan apa saja yang ingin aku lakukan aku tidak peduli lagi apapun yang si piring pecah katakan. Hidup memang seperti yang kita harapkan why so seriously ???. Lama aku bersikukuh untuk tidak pulang hingga akhirnya suatu sebab membuat aku harus pulang. Aku sudah bertahan semapu yang aku bisa.
            Namun suatu hal yang tidah pernah aku inginkan, aku tiba - tiba sakit & sendirian tidak ada yang merawatku. Membeli obat – obatan praktis yang banyak tersedia di supermarket : biasanya flu, batuk, demam, sakit kepala ku ampuh dengan obat – obatan tersebut. Aku tetap tidak pulang  & memutuskan merawat diriku sendiri saja, pergi ke dokter sendiri... ah, tetap saja semuanya malah semakin meradang hingga aku tidak bisa berbuat sesuatupun, pada akhirnya aku di jemput ayahku untuk pulang kerumah

- - -

            Bukan main aku terbaring hingga lima belas hari, dan kedua orang tuaku lah yang menyelamatkan ku...terutama si Piring pecah menjagaku siang malam & tidak ada gonggoongannya lagi...selama aku sakit...
            Semua hanya soal waktu saja...mungkin ibu tidak tahan melihat aku sakit, materi bukanlah segalanya namun kebahagiaankulah yang paling utama. Ia mulai berhenti merekomendasikan laki – laki. Meskipun sikap mengumpatnya tidak hilang setidaknya ia mulai faham situasiku begitu juga aku mulai faham situasi ibu. Aku tidak ingin seperti kedua orang tuaku, lamat – lamat aku kerap kali meledak – ledak percis seperti mereka. Aku tidak perlu berlaku seperti mereka, semua hal terjadi karena sebuah alasan bahkan kedua orang tuaku rela hidup dengan penuh kebosanan demi memenuhi kebutuhan anak – anaknya. Wajar jika mereka sangat hobi sekali berhotbah karena mereka telah mati oleh rutinitas semenjak mereka lahir di era tahun – 70han. Maka dari itu aku selalu bermimpi ingin terlahir di era tahun – 70han biar aku tau seperti apa waktu yang membentuk si piring pecah yaitu Ibuku. SEMENYEBALKAN APAPUN SI PIRING PECAH !!! AKU TIDAK PERNAH BISA MEMBENCINYA.

" Cinta adalah saat ibuku membuatkan Kopi untuk Ayahku, dan ibu mencicipinya sebelum memberikannya pada ayah untuk memastikan rasanya sudah pas atau belum ?. Cinta adalah ketika ibu memberikan potongan ayam terbaik untuk ayah. Cinta adalah ketika ibu melihat ayah yang belum mandi & berkeringat, dan ia masih berkata kalau ayah lebih ganteng dari Beri Prima ataupun Mitun. Ibuku mencintai & menyayangi  kita lebih dari apapun maka dari itu ia selalu mebuatkan perkedel jagung kesukaan kita setiap hari sampai kita bosan. Aku tau adik - adiku selalu menggangguku karena mereka menyayangiku. Cinta mirip seperti seorang nenek & seorang kake yang masih berteman bahkan setelah mereka saling mengenal dengan sangat baik. Cinta adalah ketika seorang anak perempuan berkata jaket yang biasa anak laki - laki pakai sangat bau & jelek, namun anak perempuan itu tetap menyukainya. Ketika kamu mengatakan sesuatu yang buruk tentang dirimu dan takut mereka tak mencintai & menyayangimu lagi. Tapi kemudian kamu merasa kaget karena mereka tidak hanya masih mencintaimu, mereka justru menyayangimu lebih besar lagi. Ketika ibu menyukai anak laki - laki yang aku kenalkan padanya maka cinta itu akan aku berikan pada anak laki - laki itu. Aku tak mau seperti salah satu teman kampusku, ia bersama - sama seseorang hingga 9 tahun lamanya backstreet hingga akhirinya terang - terangan mempertahankan perasaan mereka, apalah daya ibu dari temanku tak suka maka akhirnya mereka berpisah, aku tak mau berakhir seperti mereka itu lebih menyakitkan dari belajar jatuh cinta lagi. Yang paling membahagiakan adalah saling mencintai. Bagiku JATUH CINTA itu seperti belajar mengeja, aku tidak mau merasakannya lagi karena itu membutuhkan waktu yang sangat lama setidaknya itu lebih baik dari berpisah dengan orang yang kita cintai. Kalau kamu ingin belajar mencintai  dengan lebih baik lagi kamu harus mulai dari seorang teman yang sangat kau benci. Kamu tidak boleh berkata AKU MENCINTAIMU, AKU MENYAYANGIMU !!!. kecuali kamu benar - benar merasakannya. Tetapi kalu kamu benar - benar merasakannya, kamu harus sering - sering MENGATAKANNYA karena orang sering LUPA. Bagaimana kamu bisa membuat CINTA & SAYANG bertahan SELAMANYA ???. "Habiskan sebagian besar waktumu BERSAMANYA dan bukan pergi BEKERJA". Ada 2 jenis CiNTA di Dunia ini : Cinta Manusia & Cinta Tuhan. Dan TUHAN yang membuat kedua jenis CINTA tersebut". ( Everibody is ART from GOD )


Bandung, 10 Juli 2014




“ Tentang Si Gendut”


Picture by healt.detik.com
Si Gendut :  

            Bandung di tenggelamkan sore hari...Viola baru saja landing, ia habis berlibur dari Pulau sempu di jawa timur sana. Ia, tidak langsung pulang ke Apartemennya. Ia menuju sebuah rumah, sesampainya disana ia langsung melemparkan koper sembarangan & berlari menuju kitchen, tanpa meminta ijin pada siapapun ia langsung mengambil potongan puding di dalam kulkas. Ia berjalan sambil mencomot – comot puding tanpa memperhatikan jalan. Si gendut bergegas menuju dapur karena kehausan sepulang futsal. Gubrakkkkk....

“ Aarrrrrrrrrgh, ada setaaaaaan genduuuut !!! mama tolong !!!”

“ Arrrrrh” si gendutpun sama – sama kagetnya dengan Viola, beruntung puding Viola tidak mental. Viola masih berteriak – teriak kaget, si gendut mengelus – ngelus dada dan mencubit pipi Viola sambil berteriak “ Berisik ! gak ada setan di rumah gue”

“ Hellooow, emang ini rumah lo ?” ( nada Viola gemas, setelah merasa kaget )
“ Gue tuan rumah disini ” ( jawab si gendut Penuh percaya diri)
“ Bukan keleus, ini rumah tante gue” ( Nada Viola meledek, si gendut langsung mencomot puding milik Viola ) “ Ini punya gue maen comot aja, gendut nyebelin !!!”
“ Lo kali yang nyebelin, liburan gak ngajak – ngajak”
“hehe, yuu kita rumpi sambil nonton tv aja jangan disini nanti ada setan gendut”
“ Hmm, ngakunya backpacker tapi ko penakut yah ” (  Mario melenggang pergi sambil meledek & menarik rambut keponakannya )
“ Helloe io, gue itu bukan backpacker tapi trevellettes, kalo backpacker tuh Cuma buat kaum gem to the bel GEMBEL”
“ Apapun itu namanya BODO amat ah” ( Jawab Mario cuek )
“ Iiioo, gue mau curhat” ( nada Viola merendah & ekpresinya berubah )
“ Lo kenapa ?, tumben ngegalau gitu”
“ Gue pengen punya pacar, tapi gak ada cowo yg mau sama gue io”
“ idiih cengeng amat bu, nanti juga bakalan dapet ko yang seganteng gue” ( Mario setengah serius & setengah bercanda)
iyuuuuh banget tau gak !, io gue lagi gak mood buat bercanda”
“ Jujur La, kalo lo bukan keponakan gue, gue bogoh ( cinta ) sama lo. Pertama lo cantik kaya Taylor suing ( sumbing ), kedua lo bawel tapi seru, ketiga walaupun lo anak manja tapi lo selalu bisa di andalin” ( Mario benar – benar berterus terang dengan sedikit memberi bumbu bercanda meski garing, Viola langsung manyun & memukul kakak sepupunya )
“ Lo nyebelin io, gue sih ogah sama Torn oren’s ( tempat menapung air yang besar, biasanya berwarna oranye)  gendut kaya lo, gue maunya sama yang ganteng & sixspak gitu deh ! “  “Pantesan lo gak laku La, meski lo udah kaya Peri cantik Tumbellina” ( Jawab Mario santai & tidak pernah merasa sakit hati karena  sudah terbiasa akan sikap blak – blakan Viola)
“ io lo aja bisa dapet cewe secantik Revina, padahal kan lo jelek gendut idup lagi masa gue gak bisa sih punya pacar yang ganteng & sixspak kaya Zac Efront”
“ Itu dia La, lelaki punya hak veto buat memilih perempuan manapun yang mereka mau, bukan berarti cewe gak bisa nyatain duluan. Cuman kesannya gimana gitu kalo cewe yang bilang suka duluan”
“ Iyaa juga sih, Cuma  ko heran aja yaa Revina ko mau yah sama lo ?”
“ Emang lo pikir mudah melumpuhkan hati seorang Peri cantik seperti Revina, gue berkali – kali di tolak sama dia tapi akhirnya dia luluh juga tuh” ( sambil tersenyum penuh kemenangan )
“ kasih tau dong rahasianya”
“ Simple, Cuma NYALI BESAR”
“ hehe...sebesar badan lo yang mirip drum minyak tanah akakakak”

JJJ

            Revina tidak kalah cantik dari Viola karakter mereka hampir sama meski Revina tidak seblak – blakan Viola. Sore, itu Revina mengantar sahabatnya berbelanja di pasar tradisional. Itu pertama kalinya Revina menginjakan kaki di pasar tradisional, Revina sedikit kikuk mengikuti temannya mengelilingi pasar & tawar menawar kepada para pedagang.
“ Belom terbiasa ya Rev sama suasana kaya gini, sorry yaa kita harus balik lagi ke tukang daging sapi yang tadi, tiga belokan dari sini”
“ Iya, gak apa – apa”
“ Eh si teteh uih deui kadie deui geningan, kunaon dinu sanes arawis nya” ( si teteh, balik lagi kesini kenapa di tempat lain pada mahal ya) Seru tukang daging sapi “ Sanes kitu mang ieu meser hela bumbuna, kirangan deui atuh nya ? 75 sok ? ngke abdi janten langganan kadie” ( Bukan begitu mang, ini beli dulu bumbunya dulu kurangin lagi yah jadi 75 yah ? nanti saya akan berlangganan kesini ) Sore itu beberapa masih ada yang berbelanja, beberapa ada yang membereskan tempat berjualan, cabe, tomat, terong, sayuran mulai di  masukan keranjang & beberapa petugas sampah lalu – lalang membersihkan sampah di setiap pojok toko, air menggenang di antara sudut jalan pasar  & aroma tidak sedap sangat menyengat hidung  Revina, gunungan sampah di pojokan toko di kerumuni lalat & beberapa toko sudah tutup. Anak teman Revina yang berada dalam gendongan menangis sangat keras di tengah – tengah tawar menawar dengan penjual daging sapi, teman Revina & si penjual daging seolah terbiasa dengan teriakan anak kecil, mereka asik tawar menawar tidak menghiraukan tangisan itu. Revina terlihat tidak nyaman.
“ Te tiasa atuh neng, ieu teh atos mirah pisan 80Rebu sa/Kg, atos harga penutupan ieu ge neng” ( Gak bisa neng ini udah murah banget 80ribu satu /Kg , udah harga penutupan ini juga ) Gleek..Revina menelan ludah ia berbicara di dalam hati “Please deh Cuma beda goceng doang sama di tempat terakhir tadi” walaupun begitu Teman Revina tetap banyak bertanya.“ Seger keneh teu mang dagingna?” ( Masih seger gak mang dagingnya ? )
“ Tingal weh ku neng, da katingal meureun” ( Liat aja sama neng, keliatan mungkin )


-        -    -
@ MCDONALS, 10 menit jalan kaki dari Pasar Hijau Tradisional Bandung

“ Thank ya Rev udah mau nemenin gue belanja, gue teraktir makan deh”
“ Iya sama – sama”
“ Akhirnya kita ketemu juga yah, setelah sekian lama”
“ Iya, mau ketemu lo tuh susah banget kaya ketemu seleb”
“ Ma’lum Rev semua orang yang udah get married, apa lagi udah punya anak mau kemana – mana tuh serba susah” Anak teman Revina menangis lagi...lalu teman Revina, memberikan asi tanpa malu – malu membuka sumber asi tersebut, Revina melongo di dalam hati iya berbicara sendiri “ih gue sih ogah di buka sembarangan gitu & gue gak akan ngeluh semua serba susah ketemu temen gara-gara udah married & punya anak ,Cuma orang – orang yang gak open minded yang minsetnya begitu”
“ Idih dulu aja ditutup – tutupin, sekarang cuek aja lo buka – buka”
“ N’tr juga lo ngerasain kali Rev, semuanyaaaaaaa buat anak lo”
“ Hehe, iya juga sih...lo sekarang udah kaya emak – emak beneran padahal Cuma beda goceng doang, tadi gue liat daging yang 85ribu itu lebih bersih lhoh ?”
“ Hehe, itu dia Rev justru daging yang masih seger tuh daging yang masih banyak darahnya ketimbang yang bersih tadi tapi pucet”
“ Gila ! ampe tau segitunya, sherly udah jadi ibu RT beneran, dulu boro – boro mau nginjekin kaki di Pasar” ( Ternyata revina telah salah sangka soal daging )
“ N’tr juga lo ngerasain Rev, belanja di pasar tradisional selain lebih hemat gak kalah segar kaya di supermarket ko, kalo udah get married banyak yang di pikirin jadi mesti lebih hemat”
“ Masa sih ??, ah dari tadi lo terus bilang n’tr juga kalo udah get married pasti ngerasain, hmm jadi pengen buru – buru married nih gue penasaran”
“ Mario Apa kabar ?”
“ Baik ”
“ Awet yah berarti hampir 6 tahun yah, dari SMA kelas 2”
“ Hehe, makanya doain biar kita cepet nikah”
“ Amiin, kerja dimana dia sekarang ?”
“ masih kuliah”
“ Salam yah buat dia”

            Revina pulang ke rumah seperti biasa tidak ada siapapun dirumahnya, kedua orang tuanya seibuk bekerja. Adiknyapun kos di dekat kampusnya. Sedari SD dulu Revina telah terbiasa dengan situasi rumah yang sepi. Lalu iya mengambil Iphonenya & loncat ke tempat tidur. “ Halo sayang ?”  (Sapa Mario penuh semangat) “ Sayang kesini dong, sepi banget kuburan bergetar di rumah nih ?” “ Hah, apa kamu pasti lagi nonton film horor ya” “bukan gitu sayang, sepi banget disini, benci suasana kaya gini” “ Maaf sayang aku cape banget baru pulang futsal sayang”  Tittttttttttttttttt Revina memutuskan panggilannya
-        -    -
“ Siapa ndut ? Revina yaah ?”
“ Iya dia ngambek lagi La”
“ Jujur gue lagi capek banget ngehadapin dia La”
“ Namanya juga cewe ndut, lagi dapet kali makanya sensi”
“ Gue juga gak ngerti kenapa dia jadi sensi banget sama gue, padahal gue selalu ngikutin semua kemauannya dia, termasuk tiap hari anter jemput dia ke kantornya walaupun jarak kantor sama rumahnya Cuma 15 menit doang, padahal kan dari sini aja kesana udah satu  jam, gue selalu bawain dia makan siang, nemenin dia ke salon, pokonya apapun yang dia pengen selalu gue jabanin
gue ngerti ko ndut, biasanya cewe kaya gitu lagi banyak pikiran ndut, coba dong tanya kenapa ? peka dikit ke jadi cowo?”
“ Tumben lo pinter La hehe, thank yaa”
“ Mmm, kayanya setelah sekian lama Revina baru sadar deh kalo lo kurang ganteng” ( Viola dengan expresi so seriusnya)
Mario terdiam Jleeb...mungkin yang sodaranya utarakan kadang ada benarnya juga, bahwa ia gendut & kurang ganteng, hidup lagiii...................................................................................

-        -   -

            Revina menangis dan menutupi wajahnya dengan bantal, solusinya gue mesti Get married gue benci rasa sepi ini semua sibuk mencari uang, apa pentingnya punya banyak uang tapi hidup kesepian. Mario??? Dia memang hebat selalu ada untuku, apa iya siap menikahiku dalam waktu dekat – dekat ini ?. pokonya sebelum 23 gue mesti udah get married. Gue benci rasa sepi ini, gue benci suasana rumah yang bernuansa kuburan.
Tettt...tet...tettt.....
“siapa sih malem – malem gini yang namu, ganggu aja !” , Revina langsung menghapus mata sembabnya. Ketika ia membuka pintu dan ternyata seseorang dari masa lalunya, first lovenya. Seketika saja Revina langsung mematung seperti Arca yang dibiarkan tidak terwat. “Rev, ko diem sih, gak boleh yah gue masuk ?”. Revina langsung tersadar dan mengangguk. “ Apa kabar Revina ?” “Baik” “Ko sembab  habis nangis yah” “ Baru bangun tidur”  jawab Revina singkat “ Rev, lo gak ada yang marah kan kalo gue maen kesini ?” Revina menjawabnya hanya dengan menggelengkan kepala. “ Dinner yuu ?”
“ Revina maafin gue yah waktu itu gue gak maksud tinggalin lo, gue di tugasin di luar pulau saat itu”
“ Revina hanya mengangguk ” lalu Leo mengeluarkan sebuah cincin untuk revina
“ Will you, maarry me next year” Jleeeeb, Revina sungguh tak menyangka, akan ucapan Leo  & hal tersebut memang sebuah hal yang sangat Revina inginkan.
“ Gue gak tau” Dinner romantis di kelilingi banyak lilin dan di temani alunan cello yang lembut & dihadapanya merupakan first lovenya, yang dulu selalu di inginkannya & waktu itu ia menangis mengingat Leo sepanjang malam.

“ Hmm...gue tunggu sampe lo mau, gue gak mau kehilangan orang yang gue sayang lagi Promise”

-        -    -


     Mario membawa satu kotak coklat bertuliskan “Iam sorry Dear”, Lalu ia menjemput Revina ke Kantornya. Revina berjalan ke arah lobi pintu keluar & Mario langsung mengikuti langkah Revina “ Sayang please maafin yaa”. Revina hanya melirik saja & tidak menghiraukan Mario, lalu Mario berlari menuju lobi dan menghalangi pintu keluar membuat beberapa orang tertahan dan tidak bisa keluar. Beberapa karyawan yang berada di sekitar lobi tertawa karena melihat pria gendut berlari – lari. Lalu Mario, dimarahi security dan akhirnya Revina tertawa. “ sayang apa – apaan sih ?” sapa Revina manja. “ Akhirnya ayang aku cenyum, makin cancik deh” sambil menyodorkan satu kotak coklat. “Sayang kita makan di rumah aja yaah, males pergi kemana – mana”. “ okey, sambil ada yang mau aku obrolin yang ?” “ soal apa sayang ? ” bola mata Revina membesar “ sangat berharap Mario membahas sebuah hal yang lebih serius “soal kita pastinya” Revina tersenyum cantik sekali..........

-        -   -


“ Sayang ada yang salah ya sama aku ?” ( tanya Mario )

“ Gak ada”
“ Terus kenapa sih kamu jadi berubah ?”
“ Gak ada yang berubah deh biasa aja”
“ Tapi rasanya beda atau perasaan aku aja”
“ Sayang aku mau tanya sesuatu, serius ?!” ( Mario mengangguk)
“ Kamu sayang gak sama aku ?”

“ Sayang banget, ko nanyanya gitu sih yang ?!”

“ Sebenernya hubungan kita mau dibawa kemana sih ?”

“ Kehatimu ”
“ Aku lagi gak bercanda?”
“ Hmm, ko nanyanya gitu ay jutek banget ekpresinya”
Lalu Revina terdiam begitu juga Mario, Otak Mario berputar – putar memikirkan apa benar karena ia kurang ganteng & Revina mencari – cari alasan untuk putus. “Apa benar masa setelah bertahun tahun baru sadar kan dari dulu muka gue emang udah jelek”.
“ Aku mau kita menikah dalam waktu dekat – dekat ini ?”
APA ??? MENIKAH ? ” JLEBB !!!!!
“ Aku siap sayang, tapi kamu tau sendiri kan aku masih kuliah”
“ Kenapa gak sanggup ???”

“ Bukan kaya gitu sayang, aduh gimana yaa bingung jelasinnya”

“ Temen – temen kita banyak yang baru lulus SMA langsung menikah mereka  baik – baik aja. Aku bosen terus ngerasa sepi, tau gak ?, bisa gak sih kamu rasain perasaan aku gimana ???” ( Teriak Revina sambil menangis )
“ Gak semudah itu sayang”



-        -     -


        
Sesampainya di rumah ia hanya bisa memandangi langit – langit kamarnya dan masih terdengar rengekan Revina soal menikah. Ia sangat mencintai Revina, ia teringat berkali – kali ia di tolak Revina, bahkan Revina selalu mengabaikannya. Ia begitu berjuang menaklukan hati Revina hingga akhirnya mereka pacaran hingga enam tahun lamanya.
Lalu Mario membuka Acount Facebooknya melihat photo – photo lama tentang ia & Revina sejak masa SMA & hingga saat ini. Lalu ia mengklik berada dan terdapat tulisan Darwis Tere liye yang di bagikan Revina.



Mario sangat merasa bingung dengan posisinya saat itu, Meski orang tuanya memiliki beberapa perusahan namun tetap saja ia tidak ingin menjadi benalu. Jika  untuk menikah saja menyusahkan orang tua apa lagi kehidupan setelahnya pikirnya. Pagi – pagi sekali Mario mendatangi Ruangan Tata Usaha Kampus & menyerahkan pernyataan Cuti kuliah, ia tidak peduli meski kuliahnya telah tingkat akhir. Lalu ia memasukan lamaran ke beberapa perusahaan. Yang terpenting baginya adalah Revina seorang. Ia, tidak main – main dengan Revina. Lalu ia tersenyum merasa lega dengan keputusan yang ia ambil. Lalu ia mengambil iphone yang ada di saku jaketnya. Lalu terdapat BBM dari seseorang yang sangat ia sayangi yaitu REVINA – Makasih buat semuanya, kita PUTUS - Jleeb....singkat, padat & jelas....
     Mario ingin sekali menangis, ia sadar ia lelaki, maka ia mengurungkan niatnya untuk menangis. Dalam hati ia bertanya – tanya “kenapa harus berakhir setelah sekian lamannya”. Ia berfikirik, mungkin nasibku harus seperti dongeng Cyclop seorang raksasa buruk rupa bermata satu yang jatuh cinta pada Peri laut cantik, si Peri laut membalas cinta Cyclop namun seketika saja Peri laut cantik malah menikah dengan pangeran tampan. Kan aku simpan saja kenangan tentang Revina Peri cantiku dalam hati, ia peduli atau tidak aku akan menunggunya hingga ia terbangun & tersadar akulah yang terbaik.

-        -    -

“Jadi jawaban kamu Ya...makasih sayang” ( Leo langsung memeluk Revina, seketika saja bayang – bayang Mario hilang, tiada lagi ruang bagi Mario, Mario ditemani perih mnyimpan kenangan bersama Revina & Revina tengah bahagia mempersiapkan segala hal tentang pernikahan )

Satu Tahun Kemudian

“ Kartu undangan Done, Souvenir Done, Cathering Done, Hotel Done, wedding orginezer Done, Gaun pengantin Done tinggal tunggu tanggal mainnya saja” Mario melihat sebuah twit Revina, walau dilingkari perih yang menyiksa Mario tetap memberi komentar dingin “ Selamat ya Revina, ikut bahagia deh Mario tidak lagi berfikir soal cinta, ia menyibukan diri dengan bekerja karena ia terlanjur mengambil cuti kuliah ia tidak ingin membuang – buang waktu karena memikirkan Revina berlarut – larut, Ia tidak menyesal setidaknya ia telah berusaha yang terbaik untuk mendapatkan Cinta Revina. Satu bulan kemudian setelah Twit Revina, Mario mendapatkan kartu undangan pernikahan Revina. Ia melihat riak wajah Revina bahagia bersama orang lain, melihat tatapan Revina seakan tubuhnya luruh melebur hingga tanah dan menjadi kepingan abu yang berhamburan diterbangkan angin dan menghilang entah kemana, ia bukan siapa – siapa hanya kepingan abu yang di terbangkan angin dari masa lalu Revina.
La, sumpah La dada gue sakit banget liat ini”
Habis mau gimana lagi ndut, nasib lo emang jelek ndut tenang masih ada gue yang selalu ada buat lo”
Gue maunya Revina La !”
Gue ngerasa gak punya semangat hidup lagi La”
N’dut jangan sedih gitu dong Lagunya Afgan kan bilang kalo jodoh pasti bertemu”
Apa gue loncat aja yaa dari lantai 50, apartemen lo biar semuanya selesai”
“ Hus, Ngaco banget lo N’dut, lo gak bakalan di terima di sisi Allah yang ada nanti lo jadi setan gendut yang mati penasaran”
Gak lucu !”
Yaa, lucu banget lah nati lo masuk koran & muncul di TV, seorang laki – laki gendut mati bunuh diri dari lantai 50 apartemen kerabatnya, di duga pria gendut tersebut prustasi karena di tinggal menikah perempuan yang di cintainya HEADLINE NEWS ak..ak..ak...ak”
“ berisik -_- !!!”
“ Selamat bergalau – galau ria n’dut gue cabut dulu byee...n’dut” ( Viola pergi )
-        -     -

“ Sayang maaf, mendadak ada kerjaan kamu bisa kan sendirian aja ketemu Photografernya ?”
“ Iya gak apa – apa, aku pergi sendiri aja ay” ( jawab Revina santai )
     Bip...bip...seseorang menghubungi Revina, ternyata itu Photograver Revina & meminta bertemu di foodcourt di mall saja, lalu Revina menyetujuinya. Lalu bertemulah Revina dengan photografer tersebut dan membicarakan konsep Prawedding & weddingnya sambil menikmati segelas jus melon. Ketika mereka hampir usai Revina merasa melihat Leo bergandengan tangan dengan seorang perempuan yang samar – samar seperti ia kenal. Namun Revina terfokus memastikan apakah itu Leo atau bukan sehingga tidak sempat memperhatikan sosok perempuan itu ?.
     Mereka duduk di paling sudut tidak menyadari keberadaan Revina. Revina langsung di serbu jutaan gundah, ia masih tidak yakin bahwa itu Leo. Lalu ia meninggalkan seorang photografer tersebut ke toilet tanpa sepatah katapun. Lalu ia membuat dirinya lebih tenang menatap cermin memegangi dadanya yang terasa tersayat pisau & memerangi setiap amarah yang sangat ingin ia ledakan. “Sayang lagi dimana ?”, “tunggu sebentar yah lagi ada klien sayang”. Tutttt telepon terputus lalu tak lama Leo menelpon, “ Gimana sayang udah beres ?” “ Udah, lagi dimana ?” ( tanya revina sendu ) “Dikantor cabang sayang, ada urusan yang belum di selesein” Tuttttttt........Revina memutus telponnya.............
Secara kebetulan mereka keluar bersamaan, Leo merasa kaget dan terburu – buru menjelaskan “sayang...aa...” belum sempat penjelasan terlontar Revina menghampiri Leo & menampar Leo...Plaaaak....Plaaaaak  “Talk to my hand” lalu Revina setengah berlari meninggalkan Leo hingga akhirnya ia benar - benar berlari di tengah kerumunan orang – orang di mall, rintik air mata hujan di pipi Revina lalu seketika saja ia teringat Mario.

-        -    -

Viola membangunkan Mario yang tengah tertidur Pulas, “ n’dut bangun, dut bangun !!!”, “ Apa sih La siang – siang gini teriak  – teriak !!!” , “ Gue pengen loncat dari lantai 50, apartemen gue” “ Haha, lo kenapa ? harusnya gue yang bilang gitu la”  “ Gue, diputusin pacar gue katannya dia mau nikah, gak adil banget dong !” “ Cowo kaya gitu lo tangisin !, gak penting tau gak !” “ Gue gak tahan banget ndut” “ Lo tuh cantik La, lo pasti bisa dapet yang lebih baik dari dia” “ tapi gue terlanjur sayang ndut sama cowo itu“ Tau ah pusing, jelas – jelas cowo kaya gitu tuh gak baik”. “ Tapi gue sayang ndut !” “Tau gak La ??? seseorang  yang ninggalin orang lain buat kita, pasti suatu saat kita bakalan di tinggalin juga” Lalu Viola semakin meangis & Mario mengacuhkan Viola si Manja & Terbesit selintas wajah Revina lalu ia tertidur lagi.......................................................................................

-        -     -

Bagi Revina hujan saat ini sangat menyisakan luka, ia sadar perasaannya terhadap Leo hanya pelarian disaat ia merasa sepi saja. Itu bukan perasaan menyayangi ataupun mencintai seseorang. Itu semacam perasaan biasa, karena ada seseorang yang menghibur di saat kita luka dan merasa sepi. Ia, teringat ketika ia berbelanja di mall bersama Mario . Ia, dihadapkan oleh 2 stilleto cantik lalu ia harus memilih salah satunya, tidak bisa membeli keduanya karena harga stilleto cantik cukup menguras isi dompetnya, pengalamannya selama shoping mengajarkan ia selalu menyesal ketika memilih yang kedua. Lalu ia akan menguras kantongnya lebih dalam untuk kembali ke pilihannya yang pertama. Stilleto yang pertama kali ia lihat sangat menawan dan ia akan merengek pada mario agar Mario membelikannya. “ Dan Mario ??? Ah, sudah laah.....”
“Tidak...tidak..aku harus menemuinya & meminta maaf” “ TIDAK !!!” “ HARUS !”.

-        -     -

“ Gue ikut seneng Rev, selamat yah” ( Rona bahagia yang dibuat – buat )
“ Gue gak jadi kawin !!!” ( Dengan wajah tertunduk, dan rambunnya berjatuhan helai demi helai sedangkan Mario berusaha tetap tenangkan diri )
“ Kenapa ?” ( Tanya Mario singkat, langsung pada inti )
“ Dia selingkuh”
“ Pastiin dulu baru bilang selingkuh, gue kenal lo Rev tipycult pecemburu”
“ Gue udah pastiin itu !” Mereka sama – sama terdiam saling tatap yang jawabannya sebenarnya mereka tau, Mario mulai death lock, stugnun, mendadak tidak bisa berkata apapun. “ Tujuan gue ketemu sama lo Cuma mau minta maaf ”. “ Soal apa, lo gak pernah bikin salah Rev?” “ Maaf karena dulu gue sering nyakitin lo”, “Gue udah maafin lo dari jauh – jauh hari”. Lalu, Revina mengambil tas yang ia taruh di kursi sebelahnya tanpa menyeruput lemon squash & Takoyaki yang telah ia pesan, ia langsung pergi dengan expresi paling menyakitkan dari yang Mario pernah lihat. Lalu Mario mengikuti langkah Revina “ Rev, mau gue anter pulang”, lalu dilihatnya air mata Revina telah berderai. “Maafin gue mario, maafin gue” revina menjawab pertanyaan Mario namun bukan itu jawaban yang ingin Mario dapatkan. Langkah Mario Terhenti, ia tak sanggup melihat Revina yang sedang berkabut sedih, lalu ia tertegun melihat Revina hingga Revina menghilang di tengah kerumunan.

-        -    -

             Mario merasa bingung harus berbuat apa, ia sadar ia tidak ganteng, tidak sixspak, dengan tubuh gendut yang lebih mirip torn orens atau drum minyak tanah. Sejelek apapun dirinya, ia tetap harus menghargai dirinya sendiri sebagai lelaki sejati. Ia tidak mau lagi dirinya tersakiti lagi oleh mahluk bernama perempuan. Ia sadar ia sangat mencintai Revina namun entah lah ia bingung harus berbuat apa. Seperti biasa, saat kebingungan menguasai hatinya ia akan pergi ke sebuah cafe yaitu “Bucket ice cream”. Sebuah cafe yang menyediakan ember – ember kecil dengan sendok yang lebih mirip skop. Kita bebas mengambil berbagai macam ice cream apa saja satu ember penuh namun jika tidak habis kita harus bayar seharga satu ember itu.
           Lalu nalarnya tiba - tiba membayangkan Revina yang sama – sama memiliki hobby makan sama sepertinya. Dulu sekali mereka sering ke cafe ini bersama – sama, namun semenjak mereka tidak bersama lagi Mario sangat jarang sekali mengunjungi cafe ice cream ini sekalipun cita rasa di tempat ini tidak ada yang mengalahkan.  Mario menyekop ice cream berbagai rasa strawberry, jeruk, tiramisu,coklat, vanilla, bluberry, kacang hijau, green tea dengangan penuh semangat. Seorang pramuniaga menyapanya “ banyak amat mas Mario, ko kesininya gak barengan mba Revinanya ?” Mario menjawabnya hanya tersenyum terpaksa untuk sekedar menghargai “kalo gak salah saya  tadi ngeliat M’ba Revina kesini deh” “ Ah, salah liat kali !” “eh, gak tau juga sih hehe” jawab si pramuniaga enteng. Seenggaknya gue masih berunutung, dengan badan yang segede gajah ini orang akan langsung mengingat kalo Mario adalah gue. Walaupun gue gak ganteng & gak sixspak hmm...mungkin itu cara tuhan menyayangi gue. Lalu Mario menuju tempat duduk Favoritnya yaitu di balkon lantai 5 dia bisa melihat segala sisi kota dari sana tempat itu menjadi tempat favorite mereka. Ia mencari – cari meja kosong & sedikit kesal karena melihat disetiap sudut hanyalah lautan orang – orang yang sedang memadu kasih,” menyedihkan nasib gue Cuma sebatas kasih tak sampai” keluhnya dalam hati.
       Lalu ia merasa mencium wangi parfum Bulgary, ia merasa mengenali parfum itu, itu parfum Revina. Lalu ia melihat rambut panjang seseorang tergerai cantik alami, itu rambut Revina ia bersama seorang lelaki lalu dengan ragu Mario menyentuh bahu perempuan itu, perempuan itu menoleh dan Jleeb...  “ Ya, siapa yah ?” “ Ups, maaf salah orang” lalu perempuan yang memiliki rambut Revina itu membalasnya dengan senyumannya yang menyebalkan. Terdapat sebuah meja kosong, Mario memperhatikan sekitar “suasana disini masih romantis” ia melihat seorang prempuan dengan rambut sebahu membelakanginya dengan rambut sebahu sangat  bloondy  seperti baru keluar dari salon dengan syal merah melingkar di lehernya. “Ternyata ada juga yang kesini tanpa pasangan”. Lalu Mario meletakan ember icecreamnya di meja & menarik kursinya. Baru beberapa suap ice cream, angin  lembut membawa parfum Bulgary menerobos hidungnya. “ Ah mungkin Cuma kebetulan !”.
Ketika Mario akan mendaratkan lagi ice creamnya lalu ia mendengar, rintihan tangisan yang tertahan yang sangat ia kenali, tangisan itu terdengar semakin jelas itu suara Revina.
        Tanpa melupakan ice creamnya, Mario langsung menghampiri perempuan bersyal merah itu exactly itu benar – benar Revina. Mario menaruh ice creamnya di atas meja Revina & ia duduk tepat di hadapan Revina “ Rev, km gak mungkin bisa habisin ice cream itu sendirian mau gue bantuin?”. Revina menoleh & semakin menangis berkali – kali mengelap airmatanya dengan slayer merahnya namun tangisnya semakin tak terbendung. Mario memandangi Revina “ Kamu sangat cantik dengan rambut sebahu” Revina semakin menangis masih tidak berkata apa - apa. Lalu Mario beranjak dari kursinya, dan beralih kesamping Revina memaksakan Revina untuk berdiri. Seketika saja Revina memeluk Mario sambil menangis “ Gue takut yooo, takut banget, gue Cuma mau hidup bahagia, gue takut kesepian yooo...gue takut !!!” “ Hey...hey..udah aku akan selalu ada buat kamu Rev Love you” Mario mendekapnya lembut, Revina semakin merapatkan tubuhnya pada Mario dengan tangis yang tidak tertahankan lagi.....  

Bandung, 13 Juli 2014

JJJJJ
 
“ I Always Love You ”
Picture by google
 

 
 “ Yeeeeee Gue LULUS !!! Gue LULUS !!! ” Teriakan itu menggema di setiap sudut sekolah, semua bersuka cita atas kelulusan yang telah dicapai. Hanya ada seorang anak perempuan yang wajahnya terlipat karena kelulusan sekolah, wajahnya benar – benar sedih sangat sedih.  Risa mendekati Putri yang sedang duduk melamun lalu memeluk sahabat terbaiknya itu “ Puput gue lulus put” “selamat yah” jawab Putri singkat Lalu Risa memeluk setiap orang yang berada di sekitarnya satu persatu sambil berteriak – teriak “Yee gue lulus !!!”
Putri lebih sibuk melamun dari pada bersuka – cita karena kelulusan.
“ Lanjut kemana ?” “ Gue kerja dulu aja deh !” “ Gue Bakalan kuliah di Di UGM” “ Gue mau kawin !” “ Gue mau kuliah sambil kerja” “ Gue Mau jadi polisi” “ Gue mau kuliah di kedokteran” “ Gue mau bantuin emak gue jualan nasi uduk” “Gue mau jadi pebisnis” “Gue “mau kuliah di ITB” “ Gue mau life by a pashion !”.
            Tio menghampiri Putri dan duduk disampingnya “ beby lulus, congrat ya beb” lalu Putri menyembunyikan sedihnya seketika dihadapan Tio “ Congrat juga buat kamu jagoan ku yang paling handsome” lalu Tio mencubit pipi Putri dan memeluknya. Teman – temannya langsung berteriak – teriak “cieee...cieee, kalian tuh bikin iri deh selalu Romantis dari kelas 1” “ pastinya romatis forever dong” lalu teman – teman mereka menghampiri mereka “ Besok kalian ikut kan ke puncak?” “ Pasti ikut dong” jawab Tio mantap, Putri hanya tersenyum.

-        -   -

            Dulu tio itu cowo paling nyebelin sedunia di sekolah ini selalu mengganggu ku, usil abis, nyebelin, Pokonya Tio dengan vesva warna merahnya yang norak.      Suatu ketika aku di ganggu kakak kelas yang so cantik mereka selalu mencari – cari masalah. Padahal aku tidak pernah berani banyak tingkah ataupun macem – macem. Tio selamatkan aku dari kakak kelas so cantik yang mengganggu ku. Memberikan jaketnya karena baju ku sangat basah gara – gara di bully kakak kelas so cantik yang cukup populer di sekolah. Dia mengantarkan aku pulang dengan vesva noraknya itu. Entah..lah bagaimana awal mula kedekatan kami, mungkin semenjak kejadian itu kami menjadi sangat akrab sekali.
            Dia perhatian sekali terhadap adik laki – lakinya yang masih sekolah dasar, rela mengantar jemput adiknya, tidak segan mengajak adik kecilnya bermain bersama kawan – kawannya. Iya rajin membatu pekerjaan rumah ibunya. Ibunya, menyenangkan selalu tersenyum, ramah dan enak di ajak mengobrol. Jika di hari libur orang lain mengajak pacarnya menonton, makan di tempat – tempat keren, ia malah mengajaku ke sebuah panti Jompo. Ia, sangat akrab dengan penghuni disana, karena ia memang rutin berkunjung kesana setiap ia memiliki banyak waktu luang. Aku benar – benar jatuh cinta pada kehidupannya.
             Dia sangat menyayangi ku. Aku merasa menjadi orang paling berbahagia di dunia ini karena amat sangat di sayangi dan dicintainya. Dia menyatan cinta setiap waktu sebelum & setelah kami pacaran ia rajin sekali memajang puisinya di mading sekolah membuat seisi sekolah tau & melebeli kami sebagai pasangan paling oke di sekolah. Aku suka sekali mata coklatnya, senyumnya, caranya menatap sangat mempesona. Aku selalu menemaninya bermain futsal setelah break time ia akan langsung berlari memeluk ku & aku tidak pernah risih meski ia banjir berkeringat. Saat ia kembali ke lapagan ia akan mencium keningku dan mengedipkan matanya. Aku suka semuanya tentang dia. Dia selalu mengajak ku ke tempat – tempat indah namun tidak mahal. Dia selalu menyenangkan dan memberi kencan romantis. Dia laki - laki sederhana yang sangat suka menyanyi dan berpuisi.
            Aku suka caranya menggenggam tangan ku, aku suka caranya membelai rambutku, aku suka caranya memelukku, aku suka jemarinya yang lembut membelai pipiku, aku suka caranya mengecup keningku...aku suka semua tentangnya. Cinta – cintaan anak SMA, menurut sudut padang orang yang mengaku dirinya Dewasa mungkin terdengar Picisan. Aku menganggap segalanya tentang aku & Tio bukan sekedar cinta – cintaan anak SMA, melainkan cinta sesungguhnya, hanya aku & Tio yang mengerti tentang perasaan itu semenjak Dewa cupid melesatkan panahnya pada aku & Tio......

JJJJJ

                    Putri sibuk mengiris paprika sedangkan Tio sibuk memanggang sosis & daging, teman  - teman yang lain sibuk bermain gitar sambil bernyanyi, beberapa teman yang menikmati lagu sibuk bolak – balik mengambil barbeque sambil menikmati nyanyian & barbequ. Putri & Tio saling melemparkan senyuman mereka sangat terpukau dengan suasana puncak saat itu.
             “ Ibu, anak – anak kayanyanya suka barbeque yang ibu masak”
             “ Rasanya enak karena ayah yang memanggang”
“ Ibu keliatan cantik sekali kalo lagi ngiris paprika” ( Mata Putri membesar karena senang oleh Pujian Tio )
“ Ibu seneng dengernya, ayah juga  selalu terlihat lebih mempesona ketika ayah berkeringat”
“ Benarkah ?” ( Putri hanya menganguk, dengan expresi seperti bidadari mereka berperan seolah – olaah mereka telah menikah & memiliki anak)
Setelah mereka selesai memanggang semua barbeque mereka langsung bergabung dan ikut bernyanyi riang. Hingga akhirnya Tio mengambil alih dan memainkan gitar dan Putri ikut bersenandung menyanyikan lagu kesukaan mereka The Cinamon ku yakin Cinta.....
Ku dapat mecari satu alasan & menepis semua keraguan di dalam hati ku ini...
Benarkah bahwa cinta mampu mengobati, segala rasa sakitku ini....
Ingin ku percaya, ingin ku percaya....
Kau bilang cinta selalu mengerti...
Kau bilang cinta tak salah....
Kau bilang cinta kan saling percaya...nanana....hmmm....
Ku kira ku takan mampu sadari ketulusan cinta yang sempurna di balik semua kekurangan ini namun dengan mu ku tau cinta kan mengobati segala hampa sakitku ini....
Dan kini ku percaya, kini kupercaya...
Yakinlah Cinta selalu mengerti....
Yakinlah Cinta tak salah....
Yakinlah cinta kan saling percaya........

            Semua menikmati acara perpisahan di puncak  saat itu, Risa, Edo, Nadia, Aldy, Yesika, Lestari, Putri & Tio mereka telah bersahabat dari kelas satu SMA semenjak mereka menjadi kelompok di masa orientasi siswa baru, mereka tidak semua satu kelas tapi persahabatan mengalir begitu saja. Semua kekenyangan dan tidur di ruangan masing – masing. Putri berendam di bathtup sambil melamun, kelulusan sekolah adalah sesuatu yang paling ia takuti, sungguh ia tidak ingin berpisah dari para sahabatnya terutama Tio.
            Lalu Putri beranjak dari Bathtupnya, mengenakan baju mandinya, handuk menggantung di lehernya ia membersihkan air yang mengalir, rambutnya masih basah walau telah di keringkan handuk. Putri mengetuk kamar Tio, Tio pun baru saja selesai mandi hanya menggunakan celana pendek handuk melinggar di lehernya tangan kanan masih sibuk mengeringkan rambut. Tio membuka Pintu kamarnya. Tio kaget melihat Putri di depan Pintu kamarnya hanya dengan baju Mandi, lalu ia segera menutup Pintu kamarnya lagi, Putri mengetuk kembali tanpa ragu. Tio mencoba mengatur nafasnya, walaupun merasa ada sesuatu yang bergetar di dalam dirinya, Tio membuka Pintu. Iya melihat Putri lebih cantik dari biasanya dengan senyum tulusnya yang mampu meluluhkan pria manapun di muka bumi ini, kulit putihnya memancar seperti mentari pagi, rambut kemerahan tanpa pewarna rambut itu bergerai indah & terlihat lebih cantik ketika basah.
            Putri belum di persilahkan masuk, namun ia menerobos masuk kamar Tio & mengunci kamar Tio perlahan, Tio mematung memandangi Putri. Putri mencairkan suasana “ Kenapa, aku gak boleh masuk sini ya”. “ Bukannya kaya gitu beby, ini tabu bagiku” ( Tio berkata ragu, tapi ia tidak bisa berpura – pura ) Putri menyanggah “ Kita sudah dewasa sekarang, udah lulus SMA” Entahlah...Setiap Tio memandang Putri dengan penampilan seperti itu, Tio tidak mampu berkata – kata lagi. Putri dengan lebut memeluk Tio, Tio merasa pelukan Putri lain dari biasanya. Tio terbawa suasana & mendaratkan bibirnya & seketika saja tubuhnya mendorong tubuh Putri ke ujung Pintu. Mereka berciuman lama sekali. “ Anak nakal ” seru Tio, Putri tersenyum cantik sekali sambil berbisik “I always love you Tio”.
            Dari Ujung pintu mereka beranjak ke tempat tidur, Mereka berciuman lagi. Tio tersadar “ sebaiknya kamu kembali ke kamarmu” Putri hanya menggelangkan kepala. “ Ini tidak baik, aku takut lepas kendali” , Tio benar – benar kaget dengan jawaban Putri “ memang itu yang aku inginkan !” “ Aku menyayangimu Put, aku harus melindungi apa yang kamu miliki” “aku tidak peduli, aku merelakan apa saja yang aku miliki untuk seseorang yang aku cintai, hari esok belum tentu masih di beri kesempatan bersama lagi” “ Kita akan selalu bersama Put sampe tua nanti, Trust me” Tio mengecup kening Putri & memeluk Putri “ Lakukan saja, kita sudah dewasa”  “Tidak  !!!” Jawab Tio tegas, Putri membuka baju Mandinya, tio menutupinya dengan selimut. Putri memaksa dan memeluk Tio lembut sekali & Tio tak sanggup menahan lagi, setiap lekuk Putri membuatnya terhanyut dalam dosa................................................................................. 
            Kontak fisik itu bertambah biasanya kami hanya berciuman mesra tidak pernah lebih dari itu. Putri yang memaksan Tio agar ia berbuat lebih, agar ia menyentuh setiap detail terpenting tubuknya. Dan semua terjadi begitu saja tanpa skenario “ Aku, belum pernah melakukannya” “Aku juga”. Sepanjang malam Putri mendesah “ I always Love you tio, Love you everlasting ” Dosa tidak lagi berarti bagi mereka, semuanya terjadi............

JJJJJ

Sepanjang perjalanan Pulang dari Villa Putri terlihat sedih sekali, Tio gugup ia meresa bersalah tidak bisa menahan dirinya. Mereka saling menghindar satu sama lain. Putri dengan ketakukannya tentang setelah kelulusan sekolahnya. Sama sekali tidak memikirkan dosa semalam. Tio sibuk berfikir tentang dosanya terhadap Putri, ia menyalahkan diri sendiri hingga membuat Putri bersedih, kesedihan yang belum pernah ia lihat sebelumnya, Tio mengingat dosa sekaligus masih terbayang setiap sentuhan & lekukan tubuh Putri.
            Tio berfikir keras, kenapa ia bisa sebodoh itu, banyak yang ia rencanakan soal hidup termasuk menikahi Putri di masa akan datang. Dan kenapa iya harus melakukannya sebelum hari itu tiba. Ia teringat, yang ibunya jelaskan tentang hal tabu itu, tetapi iapun tidak mengerti semua terjadi begitu saja.

JJJJJ

Seminggu telah berlalu setelah kejadian malam itu di puncak, Tio masih memikirkan dosa – dosanya. Namun batinya tidak bisa berbohong ia masih mengingat setiap sentuhan & lekuk tubuh Putri. Tio sangat mencemaskan Putri, sudah seminggu semenjak kejadian di Puncak ia tidak pernah mendapatkan kabar dari Putri. Tidak ada updatan tentang Putri di sosial media, biasanya ia rajin sekali di Path, twitter, facebook, instagram dll. Kini ia menghilang seperti di telan bumi, seminggu bagai seabad bagi Tio. Ia, menghubungi semua teman – teman terdekat mereka. Akhirnya Tio mendapatkan kabar dari Risa teman terdekat Putri.
“ Tio, ini ada titipan dari Putri” ( Risa menitipkan amplop & sebuah kotak terbungkus rapi dengan Pita berwarna Merah )
“ Ini apa ?” ( Risa menggeleng )
“ Ini kayanya semacam Surprise gitu dari Putri” ( Tio menunjukan wajah malu – malu )
“ Kapan kamu ketemu Putri ?” 
“ Seminggu yang lalu di Puncak”
“ Aku kira kemarin – kemarin ”
“ Kita semua sama Tio, tidak mendapatkan kabar apapun dari Putri seminggu ini”
( Tio semakin cemas, Tio takut terjadi sesuatu dengan Putri, terlebih Putri selalu tidak ada di rumah  )
“ Kenapa gak langsung aja ngasihin ini sendiri waktu di puncak ”
“ Cewe kalo kaya gini biasanya merencanakan sesuatu”  Tio sedikit merasa senang, dan perasaannya campur aduk, antara harus senang atau khawatir & sedih & memikirkan segala kemungkinan terburuk tentang Putri, ia merasa ada sesuatu yang aneh dengan Putri. Apa putri hamil, ah tidak mungkin...tapi, jika ia aku akan mempertanggung jawabkannya sekalipun belum siap ? dia kenapa tanpa kabar, tidak biasanya ? nalarnya berputar – putar.

JJJJJ

            Malam itu sesampainya dirumah, Tio membuka Kotak yang berukuran tidak terlalu kecil & tidak terlalu besar terbungkus rapi dengan pita merah. Teruntuk, Tio Pratama  “ Warna biru kesukaanmu. Aku suka pelukanmu saat kau berkeringat I alwasys love you, love everlasting” Tio mendekap handuk itu sambil tersenyum lega. Lalu ia membuka selembar surat yang beraromakan parfum Putri. Tio mebuka setiap lipatan surat itu dan menjatuhkan tubuhnya di kasur.

Teruntuk Tio Pratama,

“Tio, yang selalu ada di dalam hatiku...Aku menjadi orang paling berbahagia di dunia ini karena di cintai & di sayangimu sepenuh hati olehmu. Aku akan selalu menyayangimu hingga Tuhan berkata “saatnya kau Pulang”. Tiada seorangpun yang dapat menggantikanmu di hatiku. Tiada seorangpun yang bisa mengubah tentang perasaanku padamu. I Always Love you Tio Pratama.” Tio memeluk tulisan indah yang di ukir oleh Putri, Tio merasa senang akan ungkapan Putri hingga ia membalikan badan ke kiri & kanan karena terlalu senang ia hampir jatuh dari tempat tidur. Lalu melanjutkan membaca surat tersebut.
“ Aku akan selalu mencintaimu, tapi maaf kita tidak bisa bersama – sama selamanya. alasannya tidak bisa aku ceritakan kepadamu. Seiring berjalannya waktu kau akan mengetahuinya sendiri tanpa perlu aku ceritakan kamu akan mengerti perasaanku.  Jangan pernah berfikir aku meninggalkanmu karena tidak mencintaimu lagi. Itu bukan sebuah alasan. Aku ingin kamu tidak bersedih atas kepergianku. Aku ingin kau hidup dipenihi kebahagiaan & warna – warni dunia. Dalam setiap doaku, aku berdoa untuk kebahagian mu. Lyrik lagu The Cinamon masih membekas di hatiku “ yakinlah CINTA selalu MENGERTI”. Aku selalu menyayangimu, aku selalu mencintaimu, I always Love you, love you everlasting Tio Pratama.....

                                                                                                                 Putri,

Kebahagiaan & rasa lega itu runtuh, tio langsung mengambil phonecellnya & menelpon Putri namun tidak aktif. Berkali – kali ia menelpon telpon rumahnya, namun pembatunya mengatakan Putri tidak ada. Tio gelisah...hingga ia terpejam beberapa saat, kemudian ia terbangun karena phonecellnya terus berdering, di banjiri pesan dari teman – temannya Risa, Edo, Nadia, Aldy, Yesika, lestari.
“Edo : Lo baik – baik aja kan ? apa perlu gue ke rumah lo ?”
“Aldy : Ko, bisa Putri setega itu sama lo Tio, sabar bro,masih banyak perempuan yang lebih baik, jujur gue masih gak percaya sama kejadian ini” ( Tio masih setengah mengantuk dan tidak mengerti apa yang  Edo & Aldy katakan hingga muncul pesan dari Risa )
“ Risa : gue sahabat terbaiknya, gue tau siapa Putri, putri gak mungkin sejahat itu & gue tau kejadian ini bukan sesuatu yang putri pengen, lo harus peka & kita cari Putri sama – sama sebelum terlambat dan ia akan menikah besok !” sedangkan para teman – teman perempuan lebih banyak yang menuntut Tio untuk meyakinkan Putri karena mereka peduli, sedangkan Aldy & edo terhanyut oleh emosi meskipun mereka belum sepenuhnya percaya.
Tio mematikan Handphonenya dan membanting Handphonenya ke lantai & meremas surat yang putri ukir beserta handuk berwarna biru kesukaan Tio, dilemparkannya ke tong sampah di sudut kamar. Semua berusaha mencari keberadaan Putri namun tidak mereka temukan, sedangkan Tio mengurung diri di kamar semua orang tidak ingin ia temui termasuk ibunya. Satu – satunya informasi yang di dapat adalah kartu undangan pernikahan yang di kirim lewat pesan ibunya Putri lalu ibunya putripun mendadak sulit di hubungi. Tio merasa sakit sekali, ia tidak punya semangat hidup lagi. Bingung bercampur kecewa ia tidak sanggup untuk beranjak dari kamarnya.

JJJJJ

Hari Penikahan Putri.....

Teman – teman Putri menghadiri sebuah pernikan yang mewah & megah. Hotel tempat mereka menikah adalah Hotel termahal di kota mereka semuanya seperti pernikahan dalam dongeng. Meski mereka tak habis pikir tentang apa yang semua telah terjadi, mereka tidak ingin mencapuri urusan sahabatnya terlalu jauh lagi karena semuanya telah terlambat. Tio mengurung diri di kamar. Mereka berjalan menuju pelaminan terdapat red karpet yang panjang sekali dan mempelai mulai terlihat jelas. Raut ibu Putri sangat bahagia tidak sedikitpun terlihat  penyesalan menyalami setiap orang dengan senyuman hangat dan berbangga hati atas pernikahan anaknya dengan Pria kaya. Putri tersenyum terpaksa, dengan kaca dimatanya. Lalu, teman – teman putri menginjakan kaki di pelaminan. Tidak seperti yang mereka duga ternyata Putri menikah dengan Pria Gendut seusia ayah mereka, dengan rambut yang sudah setengah botak. Pantas saja Ibu Putri berbahagia karena anaknya dinikahi pengusaha terkaya di kotanya.
            Teman – teman Putri, diam – diam memperhatikan Putri & menunggu saat – saat Putri berganti pakaian. Mereka diam – diam menerobos masuk ke dalam kamar rias, beberapa penjaga mnghadang mereka. Putri mendengar keributan di luar, lalu putri beranjak “ Biarkan mereka masuk ”. Semua memeluk Putri dan bersedih, putri menangis terisak – isak, “ tapi kenapa put, kamu gak pernah cerita tentang semua ini ?” “Ini semua sebagai caraku membalas kebaikan cinta kasih ibu”. “ Tapi gak kaya gini juga kali” seru Risa “ Aku, terpaksa nyawa ibuku lebih penting dari apapun, ibuku terlibat banyak hutang dengan pria gendut itu”. Lalu para pengawal menyeret teman –  teman Putri keluar. Air mata putri semakin berderai melunturkan riasan di wajahnya...

JJJJJ

            Semua menunggu Tio membuka Pintu kamarnya, Tio tidak memperdulikan suara teman – temannya. Tio menyandarkan punggngnya di Pintu kamarnya. Segala cara telah dilakukan agar Tio mau keluar, tidak satu orangpun berhasil. Lalu, terpaksalah Aldy mengatakannya tanpa ada Tio di hadapannya.
“ Gue tau lo sedih, gue juga tau lo ada di depan pintu kamar, terima gak terima hidup harus berlanjut tapi lo perlu tau fakta sebenernya. Ini semua bukan keinginan Putri, ia menikah karena ingin membalas cinta kasih ibunya. Ia menikah bukan dengan pria muda kaya & tampan melainkan dengan pria gendut kaya menyebalkan !” Untuk pertama kalinya air mata Tio berderai karena seorang perempuan, ia berlari mengacak – ngacak tong sampah kecil di kamarnya melemparkan sampah sembarangan & mengambil kembali handuk berwarna biru  serta surat yang telah ia remas. Lalu ia memeluk kertas & handuk kecil itu di pojok kamarnya. “ Jadi tentang malam itu di puncak, kerena hal ini” Tio menyesal karena tidak mengenal tentang keluarga Putri lebih dekat, ia menyesal atas semua yang terjadi dengan Putri, ia menyesal tidak bisa berbuat apa – apa untuk Putri, desahan Putri selalu berputar – putar di kepala Tio “ I always Love you Tio, Love you everlasting” senyumnya yang seperti malaikat, sentuhan hangatnya yang membuat dunia seakan berhenti sesaat, Tatapannya yang penuh cinta kasih. Tio tidak bisa berhenti menangis mengingat Putri.........................




Bandung, 19 Juli 2014
 
 

Comments

Popular posts from this blog

Surat Untuk Bapak Kosmara

Teruntuk Almarhum Bapak Kosmara, Aku memulai tulisan ini dengan semacam entah... Sebab ketika aku sedang merindukan seseorang, perasaan dan logikaku selalu membawaku pada sebuah atmosfir yang disebut apa, akupun tak tau?. Sebab rindu itu selalu menyeretku pada sebuah ruang yang entah. Namun, sesuatu yang pasti, beliau akan marah jika aku rindukan. Sebagian orang beruntung pak, hanya terpisahkan jarak dan waktu. Sementara kita terpisahkan dimensi yang berbeda.        Apa Kabar Pak ?, semoga bapak baik-baik saja disana. Aku membawa kabar gembira untuk bapak. Sekarang aku sudah semester 7, kuliah di STKIP Siliwangi Bandung. Judul Proposal penelitianku baru saja diacc pak. Do'akan aku ya pak, semoga aku segera mendapatkan sebuah lebel bernama  sarjana. Oh...iya pak, aku mengambil jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, terinspirasi dari bapak.          Sejak pertama kali aku berada di kelas bapak, barang sedetikpun aku tidak mau beranjak dari kelas Sastra Indonesia.

“ Exploitasi Gua lalay Majalengka yang belum terjamah, Sunset Cantik & Jernihnya air di Curug Cicangkrung Tamanan Nasional Gunung Ciremai ( TNGC ) Majalengka”

Catatan Perjalanan 8 Juni 2014 Fitri Nurlaela  Masih dengan tema Minimalis Budgetis...ngetrip dengan Low cost. Saya dan dua teman backpacker saya yaitu Danny asal Bandung & Giri asal depok mencoba meng - explore Majalengka Jawa Barat. Berawal dari postingan Ade Imron   Jaelani tentang Gua Lalay Majalengka   di Grup Indonesian Mountain ( Social Media Facebook ), Saya langsung tertarik untuk ngetrip ke Gua lalay. Lalu saya googling mencari litelatur Gua Lalay, saya tidak menemukan web ataupun blog yang memebahas gua Lalay yang kabarnya mirip green canyon. Dari pada buta informasi, akhirnya saya langsung bertanya pada Nara sumber yang pertama kali memposting foto gua lalay tersebut. Ade Imron Zaelani adalah narasumber kami, dia merupakan anggota dari Aspinal foundations & Compas Adventure Majalengka & Rangger di TNGC. Destinasi awal yang kami tuju adalah Gua lalay & Curug Muara Jaya. Namun, Narasumber ( Ade Imron Zaelani ) menyarankan Destinasi lain yaitu Cur

Mengintip Sisi Kawah Galunggung Tasik

Cahaya Siang telah tertutup oleh cahaya malam, waktu liburan yang singkat membuat kami tidak peduli perjalanan itu dilakukan malam atau siang. Mobil kami bak kuda perang yang tengah berlari kencang mengejar musuh di padang terbuka. Sabtu 20 Desember 2014, tepat jam sepuluh malam kami mengawali perjalanan kami dari Bandung menuju Desa Suka Ratu Singgaparna Tasik. Disanalah Tuhan Semesta alam menaburkan Kawah Galungggung yang luasnya kurang lebih 275 Km2 berdiameter 500 meter dengan kedalaman 100 - 150 meter. kami tidak peduli perjalanan kami akan ditemani hujan atau tidak, yang terpenting bebas dari jeratan pasal asap kemacetan. Pergi di tengah malam menghindari asap kemacetan, membuat kita datang kepagian. Deretan bukit, Ladang sawah, Warna – warni kanan & kiri jalan tidak terlihat. Yang terlihat hanya gulita malam yang di selingi siluet dari lampu – lampu  kendaraan serta lampu – lampu rumah. Membuat sang pengemudi harus membuka mata lebar – lebar. Sesekali berpapasan d